Sabtu, 09 Januari 2016

KITAB-KITAB SUCI AGAMA HINDU



KITAB-KITAB SUCI AGAMA HINDU

Kitab-kitab Hindu

Ada beberapa kitab yang dianggap suci oleh umat Hindu, sebagai berikut:
1. Veda (baca : Weda), merupakan sastra tertua dalam sejarah peradaban manusia, disusun kembali oleh Byasa (Vyasa – hidup di sekitar abad 18 SM hingga abad 15 SM). Veda dibagi menjadi 4 bagian : Rgweda, Yajurweda, Samaweda dan Atharwaweda. Keempat Weda tersebut juga disebut sebagai Sruti (Yang Didengar). Weda juga dibagi menjadi 4 lagi yaitu Samhita, Brahmana, Aranyaka dan Upanishad.
2. Vedanga (baca : Wedangga), merupakan alat bantu untuk memahami Weda. Wedangga terbagi 6 yaitu :
  1. Siksha (śikṣā): fonetika dan fonologi (sandhi).
  2. Chanda (chandas): irama.
  3. Vyakarana (vyākaraṇa): tata bahasa.
  4. Nirukta (nirukta): etimologi.
  5. Jyotisha (jyotiṣa): astrologi dan astronomi.
  6. Kalpa (kalpa): ilmu mengenai upacara keagamaan.
3.  Ittihasa (Kisah-kisah, Kejadian Nyata), terdiri dari Ramayana (disusun oleh Resi Walmiki)  dan Mahabarata (disusun oleh Resi Vyasa).
4. Smrti, bukan “wahyu”, melainkan sastra utama. Termasuk kedalamnya adalah:
  1. Dharmasastra, atau sastra hukum dan perundang-undangan.
  2. Itihasa, atau sejarah.
  3. Purana, sastra keagamaan.
  4. Sutra.
  5. Agama
  6. Darshana, filsafat Hindu. Yang termasuk di dalamnya adalah apa yang disebut Sad Darshana, enam ajaran filsafat Hindu yaitu:
5. Purana (Cerita Kuno), berisi mitologi dan legenda kuno.
6. Bagavad Gita (Nyanyian Tuhan), bagian dari kisah Mahabarata.
7. Sutra (Benang), berisi pepatah.
Śivānanda, Śrī Swāmī.2003.Intisari Ajaran Hindu.Surabaya:Pāramita.

NASKAH-NASKAH ŚUCI HINDU
Kepustakaan Sanskreta dapat digolongkan atas 6 pokok – pokok kepercayaan dan 4 pokok – pokok masalah duniawi. Ke 6 bagian yang menyangkut kepercayaan membentuk naskah-naskah suci Hindu yang dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan 4 bagian yang menyangkut masalah duniawi merupakan bagian pengembangan.
Ke 6 naskah-naskah suci tersebut antara lain : (i) Sruti, (ii) Smrti, (iii) Itihasa, (iv) Purana, (v) Agama, dan (vi) Darsana.
Ke 4 naskah tentang duniawi antara lain : (i) Subhasita, (ii) Kavya, (iii) Nataka, (iv) Alankara.

v  Śruti
Śruti disebut Weda, atau Āmnāya. Sruti dan Smrti merupakan sumber-sumber yang dpat dipercaya dari Hinduisme. Sruti secara harfiah artinya sesuatu yang didengar dan Smrti adalah sesuatu yang diingat. Sruti merupakan wahyu dan Smrti adalah tradisi.
·         Kitab Weda merupakan naskah suci pokok dari Agama Hindu. Weda merupakan sumber dari kelima perangkat naskah suci lainnya dan bahkan juga merupakan sumber dari naskah – naskah tentang masalah duniawi dan material. Kitab Weda dibagi menjadi empat kelompok besar yaitu, Rg Weda, Yajur Weda, Sama Weda, dan Atharwa Weda.
1.      Reg Weda Samhita merupakan kitab-kitab Hindu yang paling tua, paling mulia, dan paling baik. Tatanan, bahasa, dan iramanya sangat indah, serta mantra-matranya yang abadi mewujudkan keagungan kebenaran keberadaan dan hal ini barangkali merupakan kekayaan yang paling agung dalam seluiruh kepustakaan naskah-naskah suci di dunia ini.pendetanya disebut Hotr. Rg Weda dibagi menjadi 21 bagian dalam 10 Mandala.
2.      Yajur Weda Samhita kebanyakan dalam bentuk prosa dan dipergunakan oleh para pendeta Yajur Weda (adhwaryu) untuk penjelasan tambahan dari uppacara-upacara korban, penambahan mantra Rg Weda. Yajur Weda dibagi menjadi 109 bagian.
3.      Sama Weda Samhita kebanyakan diambil dari Rg Weda, yang dimaksudkan untuk dinyanyikan oleh para pendeta Sama Weda (Udgatr), dalam pelaksanaan upacara – upacara korban. Sama Weda dibagi menjadi 1000 bagian.
4.      Atharwa-Weda Samhita dipergunakan oleh para pendeta Atharwa Weda (Brahmana) untuk membetulkan salah ucapan dan slah pelaksanaan yang mungkin terjadi tanpa disengaja oleh ketiga pendeta lainnya dalam upacara korban. Atharwa Weda menjadi 50 bagian. Jadi jumlah Weda seluruhnya dibagi menjadi 1180 resensi.
·         Kitab- kitab Brahmana dan Aranyaka
Ada dua kitab Brahmana dari Rg Weda yaitu, Aitareya dan Sankhayana. Kitab Satapatha Brahmana  menjadi milik dari Sukla Yajur Weda. Krsna Yajur Weda memiliki Taittiriya dan Maitrayana Brahmana. Kitab Tandya atau Pancawimsa, Sadwimsa, Chandogya, Adhibhuta, Arseya, dan Upanisad Brahmana, merupakan milik dari Sama-Weda. Kitab Brahmana dan Atharwa Weda disebut Gopatha. Setiap kitab Brahmana memiliki sebuah kitab Aranyaka.

·         Kitab Upanisad
Kitab-kitab Upanisad merupakan bagian yang termasuk dalam Weda atau akhir dari Weda. Ajaran yang berdasarkan pada Upanisad disebut Wedanta. Kitab-kitab Upanisad merupakan intisari dan sasaran dari Weda, yang membentuk pondasi dari ajaran Hindu. Upanisad-upanisad yang terpenting adalah Isa, Kena, Katha, Prasna, Mundaka, Mandukya, Aitareya, Taittiriya, Chandogya, Brhadaranyaka, Kausitaki, Swetaswatara, dan Maitrayani, yang kesemua ini merupakan Upanisad Utama.

·         Upa- Weda
Ada 4 Upa-Weda atau tambahan Weda, yaitu Ayurweda (ilmu tentang kesehatan), Dhanurweda (ilmu perang), Gandharwaweda (ilmu musik), dan Arthasastra (ilmu pemerintahan).
·         Wedanga
Ada 6 Anga atau anggota penjelas terhadap Weda yaitu, śikṣā dan Wyākaraṇa dari Panini, Chanda dari Pingalacarya, Nirukta dari Yaska, Jyotiṣa dari Garga dan Kalpa (Srauta, Grhya, Dharma, dan Sulba) yang bersumber dari beberapa orang Rsi.
1.      Śikṣā merupakan suatu pengetahuan tentang ucapan kata, yang berisi tentang pengucapan dan tekanan kata.
2.      Wyākaraṇa merupakan gramatika Sanskreta, dan diantaranya bukunya Panini merupakan yang paling terkenal, tanpa pengetahuan Wyākaraṇa kamu tidak dapat memahami Weda.
3.      Chanda merupakan irama yang dilengkapi ilmu persajakan.
4.      Nirukta adalah philology (ilmu bahasa) atau etymology (asal usul kata) atau secara popular adalah kamus.
5.      Jyotiṣa adalah astronomi dan astrologi (ilmu perbintangan) yang mengandung pergerakan dari badan-badan surgawi, planet-planet dan sebagainya serta pengaruhnya dalam kegiatan manusia.
6.      Kalpa merupakan cara melaksanakan upacara Śrauta Sūtra yang menjelaskan upacara kurban, termasuk dalam kalpa. Śulba Sūtra yang membahas tentang ukuran-ukuran yang diperlukan bagi tempat upacara juga milik Kalpa. Grhya Sūtra yang berurusan dengan masalah kehidupan lokal serta Dharma Sūtra yang berisi masalah susila, kebiasaan dan hukum, juga menjadi milik Kalpa.

v  Smŗti
            Smrti atau naskah-naskah suci kedua yang merupakan hukum-hukum suci Hindu kuno yang mengandung Sanatana-Wanasrama Dharma. Smrti menambahkan serta menjelaskan ritualistik yang disebut widhi dalam Weda. Smrti menetapkan hukum-hukum yang mengatur kewajiban-kewajiban pribadi, keluarga, sosial dan warga Negara Hindu. Tujuan dari Smrti adalah untuk mensucikan hati manusia dan secara perlahan-lahan membawanya ke tempat yang tertinggi dari keabadian dan membuatnya bebas dan sempurna.
            Ada 18 Smrti utama atau Dharma sastra dan yang terpenting yaitu Manu , Yajnawalkya, Parasara, Wisnu , Daksa, Samwarta, Wyasa, Harita, Satatapa, Wasistha, Yama, Apastamba, Gautama, Dewala, Sankha-Likhita, Usana, Atri, Saunaka.

v  Itihāsa
Itihāsa memberi kita cerita-cerita indah yang menarik minat dan bermakna, melalui mana semua ajaran-ajaran  mendasar melalui Hinduisme terkesan secara mendalam dalam pikiran seseorang. Ada 4 buah buku yang termasuk dalam Itihāsa, yaitu : Rāmāyana oleh Wālmīki, Yogawasiṣṭha, Mahābhārata oleh Wyāsa, dan Hariwaṁsa, yang kesemuanya ini menambahkan semua yang ada di dalam Weda dengan cara yang lebih sederhana. Bagian yang terpenting dari Mahābhārata adalah Bhagawad Gitā yang merupakan suatu pecakapan luhur antara Kṛṣṇa dan Arjuna, di medan perang, sebelu mulainya perang besar tersebut. Bhagawad Gitā merupakan permata yang tak ternilai dari kepustakaan Hindu yang juga merupakan sebuah ajaran suci yang universal sifatnya.

v  Purāṇa
Purāṇa merupakan kelompok yang sama dengan Itihāsa, yang memiliki 5 ciri yaitu, sejarah, kosmology (dengan bermacam-macam ilustrasi simbolis dari prinsip-prinsip filsafat), penciptaan tahap kedua, silsilah raja-raja, dan Manwantara. Ada 18 Purāṇa Utama, yaitu : Wiṣṇu Purāṇa, Nāradiya Purāṇa, Śrīmad Bhāgawata Purāṇa, Garuḍa (Suparṇa) Purāṇa, Padma Purāṇa, Warāha Purāṇa, Brahma Purāṇa, Brahmāṇḍa Purāṇa, Brahma Waiwarta Purāṇa, Mārkaṇḍeya Purāṇa, Bhawiṣya Purāṇa, Wāmana Purāṇa, Matsya Purāṇa, Kūrma Purāṇa, Liṅga Purāṇa, Śiwa Purāṇa, Skanda Purāṇa, dan Agni Purāṇa.
Kata "pura" dalam purana mengandung 2 pengertian yaitu yang lalu dan masa yang akan datang. Ada lima (5) unsur penting dalam kitab-kitab purana, yaitu:
1. Sarga (ciptaan alam semesta yang pertama)
2. Pratisarga (ciptaan alam semesta yang kedua)
3. Vamsa (keturunan raja-raja dan rsi-rsi)
4. Manvantara (perubahan Manu-manu)
5. Vamsanucarita (deskripsi keturunan yang akan datang)

Adapun ajaran Sradha yang terkandung dalam Purana adalah sebagai berikut:
1.      Brahmavidya
Purana sebagai ajaran yang memberikan tuntunan kepada umat Hindu menguraikan tentang ajaran Brahmavidya (pengetahuan ketuhanan). ajaran ketuhanan yang terkandung dalam purana menunjukan heterogenitas. hal ini dibuktikan bahwa dalam purana semua dewa dipuja dan diagungkan.
2.      Atmavidya
Kata atma atau atman berarti nafas, jiwa atau roh. roh disebut dengan berbagai nama seperti asu, manas, atman yang dipisahkan dengan badan. dalam Garuda purana dijelaskan keberadaan sorga dan neraka sebagai tempat bagi atman menikmati karmanya di alam akhirat setelah meninggal.
3.      Kharmaphala
Karmaphala diuraikan dalam beberapa kitab purana antara lain Visnu purana, Bhagavata purana (VII.15.47-49), Brahmananda Purana, dan Matsya Purana (39.25)

4.      Samsara / Punarjanma
Samsara/ punarjanma adalah keyakinan bahwa akan adanya kelahiran kembali/ kelahiran yang berulang kali. Konsep ajaran samsara/ punarjanma diuraikan dalam Bhagavata purana (III.30.I-40)
5.      Moksa
Moksa adalah tiada keterikatan atma dan bersatunya atma dengan Brahman. uraian tentang ajaran moksa terdapat dalam beberapa kitab purana, yaitu :kitab brahmanda purana (3.4.3.58-60), kitab matsya purana (180.52; 183-37; 185.15; 193.40), dan dalam kitab Vayu purana (104.94).

Demikianlah bagaimana ajaran Panca sradha yang merupakan dasar agama Hindu dijelaskan dalam kitab-kitab purana. dengan demikian dalam mempelajari ajaran suci veda dapat dimulai dengan mempelajari kitab-kitab purana.

PUSTAKA
- Veda, materi kuliah Veda untuk program D.II pendidikan agama Hindu.

v  Upa- Purāṇa
Ada 18 Upa Purāṇa yaitu : Sanatkumāra, Nārasiṁha, Bṛhan-nāradīya, Śiwarahasya, Durwāsa, Kāpila, Wāmana, Bhārgawa, Waruṇa, Kālikā, Sāṁba, Nandi, Sūrya, Parāśara, Wasiṣṭha, Dewī-Bhāgawata, Gaṇeśa dan Haṁsa.

v  Kitab-kitab Āgama
Kitab-kitab Āgama termasuk kitab tantra, mantra, dan yatra yang merupakan ulasan pemujaan Tuhan yang bersifat luar, di dalam patung-patung, kuil, dsb. Semua Kitab-kitab Āgama membahas masalah :
1.      Jnāna atau pengetahuan
2.      Yoga atau konsentrasi
3.      Kriyā atau ritual isoterik
4.      Carya atau pemujaan esoteric

Kitab-kitab Āgama dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Waiṣṇawa, Śiwa, dan Śakta. Kitab-kitab Āgama tidak mengambil autoritasnya dari Weda, tetapi tidak berlawanan dengannya ; karena semuanya bercirikan  dan berjiwakan Weda. Itulah sebabnya mengapa mereka dianggap sebagai dapat dipercaya.

Śivānanda, Śrī Swāmī.2003.Intisari Ajaran Hindu.Surabaya:Pāramita.

















1 komentar:

  1. Thank you for sharing.
    Read and learn to elevate knowledge and wisdom

    BalasHapus

makalah agama Khonghucu

ILMU PERBANDINGAN AGAMA Dosen   : I Ketut Pasek Gunawan, M.Pd.H. AGAMA KHONGHUCU ...