KITAB-KITAB
SUCI AGAMA HINDU
Kitab-kitab Hindu
Ada
beberapa kitab yang dianggap suci oleh umat Hindu, sebagai berikut:
1.
Veda (baca : Weda), merupakan sastra tertua dalam sejarah peradaban manusia,
disusun kembali oleh Byasa (Vyasa – hidup di sekitar abad 18 SM hingga abad 15
SM). Veda dibagi menjadi 4 bagian : Rgweda, Yajurweda, Samaweda dan
Atharwaweda. Keempat Weda tersebut juga disebut sebagai Sruti (Yang Didengar).
Weda juga dibagi menjadi 4 lagi yaitu Samhita, Brahmana, Aranyaka dan
Upanishad.
2.
Vedanga (baca : Wedangga), merupakan alat bantu untuk memahami Weda. Wedangga
terbagi 6 yaitu :
- Siksha (śikṣā): fonetika dan fonologi (sandhi).
- Chanda (chandas): irama.
- Vyakarana (vyākaraṇa): tata bahasa.
- Nirukta (nirukta): etimologi.
- Jyotisha (jyotiṣa): astrologi dan astronomi.
- Kalpa (kalpa): ilmu mengenai upacara keagamaan.
3.
Ittihasa (Kisah-kisah, Kejadian Nyata), terdiri dari Ramayana (disusun
oleh Resi Walmiki) dan Mahabarata
(disusun oleh Resi Vyasa).
4.
Smrti, bukan “wahyu”, melainkan sastra utama. Termasuk kedalamnya adalah:
- Dharmasastra, atau sastra hukum dan perundang-undangan.
- Itihasa, atau sejarah.
- Purana, sastra keagamaan.
- Sutra.
- Agama
- Darshana, filsafat Hindu. Yang termasuk di dalamnya adalah apa yang disebut Sad Darshana, enam ajaran filsafat Hindu yaitu:
5.
Purana (Cerita Kuno), berisi mitologi dan legenda kuno.
6.
Bagavad Gita (Nyanyian Tuhan), bagian dari kisah Mahabarata.
7.
Sutra (Benang), berisi pepatah.
Śivānanda, Śrī Swāmī.2003.Intisari Ajaran Hindu.Surabaya:Pāramita.
NASKAH-NASKAH
ŚUCI HINDU
Kepustakaan Sanskreta
dapat digolongkan atas 6 pokok – pokok kepercayaan dan 4 pokok – pokok masalah
duniawi. Ke 6 bagian yang menyangkut kepercayaan membentuk naskah-naskah suci
Hindu yang dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan 4 bagian yang menyangkut
masalah duniawi merupakan bagian pengembangan.
Ke 6 naskah-naskah suci
tersebut antara lain : (i) Sruti, (ii) Smrti, (iii) Itihasa, (iv) Purana, (v)
Agama, dan (vi) Darsana.
Ke 4 naskah tentang
duniawi antara lain : (i) Subhasita, (ii) Kavya, (iii) Nataka, (iv) Alankara.
v Śruti
Śruti
disebut Weda, atau Āmnāya. Sruti dan
Smrti merupakan sumber-sumber yang dpat dipercaya dari Hinduisme. Sruti secara
harfiah artinya sesuatu yang didengar dan Smrti adalah sesuatu yang diingat.
Sruti merupakan wahyu dan Smrti adalah tradisi.
·
Kitab
Weda
merupakan naskah suci pokok dari Agama Hindu. Weda merupakan sumber dari kelima
perangkat naskah suci lainnya dan bahkan juga merupakan sumber dari naskah –
naskah tentang masalah duniawi dan material. Kitab Weda dibagi menjadi empat
kelompok besar yaitu, Rg Weda, Yajur Weda, Sama Weda, dan Atharwa Weda.
1. Reg Weda Samhita
merupakan kitab-kitab Hindu yang paling tua, paling mulia, dan paling baik.
Tatanan, bahasa, dan iramanya sangat indah, serta mantra-matranya yang abadi
mewujudkan keagungan kebenaran keberadaan dan hal ini barangkali merupakan
kekayaan yang paling agung dalam seluiruh kepustakaan naskah-naskah suci di
dunia ini.pendetanya disebut Hotr. Rg
Weda dibagi menjadi 21 bagian dalam 10 Mandala.
2. Yajur Weda Samhita
kebanyakan dalam bentuk prosa dan dipergunakan oleh para pendeta Yajur Weda (adhwaryu) untuk penjelasan tambahan dari
uppacara-upacara korban, penambahan mantra Rg Weda. Yajur Weda dibagi menjadi
109 bagian.
3. Sama Weda Samhita
kebanyakan diambil dari Rg Weda, yang dimaksudkan untuk dinyanyikan oleh para
pendeta Sama Weda (Udgatr), dalam
pelaksanaan upacara – upacara korban. Sama Weda dibagi menjadi 1000 bagian.
4. Atharwa-Weda Samhita dipergunakan
oleh para pendeta Atharwa Weda (Brahmana)
untuk membetulkan salah ucapan dan slah pelaksanaan yang mungkin terjadi tanpa
disengaja oleh ketiga pendeta lainnya dalam upacara korban. Atharwa Weda
menjadi 50 bagian. Jadi jumlah Weda seluruhnya dibagi menjadi 1180 resensi.
·
Kitab-
kitab Brahmana dan Aranyaka
Ada dua kitab Brahmana dari Rg Weda
yaitu, Aitareya dan Sankhayana. Kitab Satapatha Brahmana menjadi milik dari Sukla Yajur Weda. Krsna
Yajur Weda memiliki Taittiriya dan Maitrayana Brahmana. Kitab Tandya atau Pancawimsa, Sadwimsa, Chandogya, Adhibhuta, Arseya, dan Upanisad Brahmana, merupakan milik dari Sama-Weda. Kitab Brahmana dan
Atharwa Weda disebut Gopatha. Setiap kitab Brahmana memiliki sebuah kitab Aranyaka.
·
Kitab
Upanisad
Kitab-kitab
Upanisad merupakan bagian yang termasuk dalam Weda atau akhir dari Weda. Ajaran
yang berdasarkan pada Upanisad disebut Wedanta. Kitab-kitab Upanisad merupakan
intisari dan sasaran dari Weda, yang membentuk pondasi dari ajaran Hindu.
Upanisad-upanisad yang terpenting adalah Isa,
Kena, Katha, Prasna, Mundaka, Mandukya, Aitareya, Taittiriya, Chandogya, Brhadaranyaka,
Kausitaki, Swetaswatara, dan Maitrayani,
yang kesemua ini merupakan Upanisad Utama.
·
Upa-
Weda
Ada
4 Upa-Weda atau tambahan Weda, yaitu Ayurweda (ilmu tentang kesehatan),
Dhanurweda (ilmu perang), Gandharwaweda (ilmu musik), dan Arthasastra (ilmu
pemerintahan).
·
Wedanga
Ada
6 Anga atau anggota penjelas terhadap Weda yaitu, śikṣā dan Wyākaraṇa dari Panini, Chanda
dari Pingalacarya, Nirukta dari Yaska, Jyotiṣa dari Garga dan Kalpa
(Srauta, Grhya, Dharma, dan Sulba) yang bersumber dari beberapa orang Rsi.
1. Śikṣā
merupakan suatu pengetahuan tentang ucapan kata, yang berisi tentang pengucapan
dan tekanan kata.
2. Wyākaraṇa merupakan gramatika Sanskreta, dan diantaranya
bukunya Panini merupakan yang paling terkenal, tanpa pengetahuan Wyākaraṇa kamu
tidak dapat memahami Weda.
4. Nirukta
adalah philology (ilmu bahasa) atau etymology (asal usul kata) atau secara
popular adalah kamus.
5. Jyotiṣa
adalah astronomi dan astrologi (ilmu perbintangan)
yang mengandung pergerakan dari badan-badan surgawi, planet-planet dan
sebagainya serta pengaruhnya dalam kegiatan manusia.
6. Kalpa
merupakan cara melaksanakan upacara Śrauta
Sūtra yang menjelaskan upacara
kurban, termasuk dalam kalpa. Śulba Sūtra yang membahas tentang
ukuran-ukuran yang diperlukan bagi tempat upacara juga milik Kalpa. Grhya Sūtra yang berurusan dengan masalah
kehidupan lokal serta Dharma Sūtra yang berisi masalah susila,
kebiasaan dan hukum, juga menjadi milik Kalpa.
v Smŗti
Smrti
atau naskah-naskah suci kedua yang merupakan hukum-hukum suci Hindu kuno yang
mengandung Sanatana-Wanasrama Dharma.
Smrti menambahkan serta menjelaskan ritualistik yang disebut widhi dalam Weda. Smrti menetapkan
hukum-hukum yang mengatur kewajiban-kewajiban pribadi, keluarga, sosial dan
warga Negara Hindu. Tujuan dari Smrti adalah untuk mensucikan hati manusia dan
secara perlahan-lahan membawanya ke tempat yang tertinggi dari keabadian dan
membuatnya bebas dan sempurna.
Ada
18 Smrti utama atau Dharma sastra dan yang terpenting yaitu Manu , Yajnawalkya,
Parasara, Wisnu , Daksa, Samwarta, Wyasa, Harita, Satatapa, Wasistha, Yama, Apastamba,
Gautama, Dewala, Sankha-Likhita, Usana, Atri, Saunaka.
v Itihāsa
Itihāsa
memberi kita cerita-cerita indah yang menarik minat dan bermakna, melalui mana
semua ajaran-ajaran mendasar melalui
Hinduisme terkesan secara mendalam dalam pikiran seseorang. Ada 4 buah buku
yang termasuk dalam Itihāsa, yaitu : Rāmāyana
oleh Wālmīki, Yogawasiṣṭha, Mahābhārata
oleh Wyāsa, dan Hariwaṁsa, yang kesemuanya ini menambahkan semua yang ada di dalam
Weda dengan cara yang lebih sederhana. Bagian yang terpenting dari Mahābhārata adalah Bhagawad Gitā yang merupakan suatu pecakapan luhur antara Kṛṣṇa dan Arjuna, di medan perang, sebelu mulainya perang besar tersebut. Bhagawad Gitā merupakan permata yang tak
ternilai dari kepustakaan Hindu yang juga merupakan sebuah ajaran suci yang
universal sifatnya.
v Purāṇa
Purāṇa
merupakan kelompok yang sama dengan Itihāsa, yang memiliki 5 ciri yaitu,
sejarah, kosmology (dengan bermacam-macam ilustrasi simbolis dari
prinsip-prinsip filsafat), penciptaan tahap kedua, silsilah raja-raja, dan
Manwantara. Ada 18 Purāṇa Utama, yaitu : Wiṣṇu
Purāṇa, Nāradiya Purāṇa, Śrīmad Bhāgawata Purāṇa, Garuḍa (Suparṇa) Purāṇa,
Padma Purāṇa, Warāha Purāṇa, Brahma Purāṇa, Brahmāṇḍa Purāṇa, Brahma Waiwarta
Purāṇa, Mārkaṇḍeya Purāṇa, Bhawiṣya Purāṇa, Wāmana Purāṇa, Matsya Purāṇa, Kūrma
Purāṇa, Liṅga Purāṇa, Śiwa Purāṇa, Skanda Purāṇa, dan Agni Purāṇa.
Kata
"pura" dalam purana mengandung 2 pengertian yaitu yang lalu dan masa
yang akan datang. Ada lima (5) unsur penting dalam kitab-kitab purana, yaitu:
1.
Sarga (ciptaan alam semesta yang pertama)
2.
Pratisarga (ciptaan alam semesta yang kedua)
3.
Vamsa (keturunan raja-raja dan rsi-rsi)
4.
Manvantara (perubahan Manu-manu)
5.
Vamsanucarita (deskripsi keturunan yang akan datang)
Adapun
ajaran Sradha yang terkandung dalam Purana adalah sebagai berikut:
1.
Brahmavidya
Purana
sebagai ajaran yang memberikan tuntunan kepada umat Hindu menguraikan tentang
ajaran Brahmavidya (pengetahuan ketuhanan). ajaran ketuhanan yang terkandung
dalam purana menunjukan heterogenitas. hal ini dibuktikan bahwa dalam purana
semua dewa dipuja dan diagungkan.
2.
Atmavidya
Kata
atma atau atman berarti nafas, jiwa atau roh. roh disebut dengan berbagai nama
seperti asu, manas, atman yang dipisahkan dengan badan. dalam Garuda purana
dijelaskan keberadaan sorga dan neraka sebagai tempat bagi atman menikmati
karmanya di alam akhirat setelah meninggal.
3.
Kharmaphala
Karmaphala
diuraikan dalam beberapa kitab purana antara lain Visnu purana, Bhagavata
purana (VII.15.47-49), Brahmananda Purana, dan Matsya Purana (39.25)
4.
Samsara / Punarjanma
Samsara/
punarjanma adalah keyakinan bahwa akan adanya kelahiran kembali/ kelahiran yang
berulang kali. Konsep ajaran samsara/ punarjanma diuraikan dalam Bhagavata
purana (III.30.I-40)
5.
Moksa
Moksa
adalah tiada keterikatan atma dan bersatunya atma dengan Brahman. uraian
tentang ajaran moksa terdapat dalam beberapa kitab purana, yaitu :kitab
brahmanda purana (3.4.3.58-60), kitab matsya purana (180.52; 183-37; 185.15;
193.40), dan dalam kitab Vayu purana (104.94).
Demikianlah
bagaimana ajaran Panca sradha yang merupakan dasar agama Hindu dijelaskan dalam
kitab-kitab purana. dengan demikian dalam mempelajari ajaran suci veda dapat
dimulai dengan mempelajari kitab-kitab purana.
PUSTAKA
- Veda, materi
kuliah Veda untuk program D.II pendidikan agama Hindu.
v Upa- Purāṇa
Ada
18 Upa Purāṇa yaitu : Sanatkumāra, Nārasiṁha,
Bṛhan-nāradīya, Śiwarahasya, Durwāsa, Kāpila, Wāmana, Bhārgawa, Waruṇa, Kālikā,
Sāṁba, Nandi, Sūrya, Parāśara, Wasiṣṭha, Dewī-Bhāgawata, Gaṇeśa dan Haṁsa.
v Kitab-kitab
Āgama
Kitab-kitab
Āgama termasuk kitab tantra, mantra, dan yatra yang merupakan ulasan pemujaan
Tuhan yang bersifat luar, di dalam patung-patung, kuil, dsb. Semua Kitab-kitab
Āgama membahas masalah :
1. Jnāna
atau pengetahuan
2. Yoga
atau konsentrasi
3. Kriyā
atau ritual isoterik
4. Carya
atau pemujaan esoteric
Kitab-kitab
Āgama dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Waiṣṇawa, Śiwa, dan Śakta. Kitab-kitab
Āgama tidak mengambil autoritasnya dari Weda, tetapi tidak berlawanan dengannya
; karena semuanya bercirikan dan
berjiwakan Weda. Itulah sebabnya mengapa mereka dianggap sebagai dapat
dipercaya.
Śivānanda, Śrī Swāmī.2003.Intisari Ajaran Hindu.Surabaya:Pāramita.
Thank you for sharing.
BalasHapusRead and learn to elevate knowledge and wisdom